Senin, 13 April 2015

Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah dan Madinah



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar  Belakang
Sebelum datangnya islam di Arab, zaman itu di kenal dengan zaman zahiliyah. Dimana saat itu kekacauan terjadi dimana-mana, kemaksiatan pun terjadi dimana – mana. Lalu lahirlah Nabi Muhammad SAW yang merubah zaman jahiliyah ke zaman terang benderang.
Nabi Muhammad membawa agama yang di ridhai oleh Allah SWT, beliau melakukan dakwahnya dimulai dengan cara sembunyi – sembunyi yang dimulai dari orang yang terdekat dulu, dan kemudian melakukan dakwahnya secara terang – terangan.
Namun dalam dakwahnya banyak sekali hambatan dan ancaman dari kaum kafir Quraisy samapi mau membunuhnya, nabi Muhammad pun melakukan dakwahnya di 2 periode yaitu di Mekah dan Madinah, maka dari itu penulis menyusun makalah yang berjudul”DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEKAH DAN MADINAH’’.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  DAKWAH NABI MUHAMMAD DI MEKAH
2.1.1 Dakwah  secara sembunyi-sembunyi (selama 3 tahun)
Pada saat masyarakat Arab melaksanakan peribadatan terhadap Ka’bah dan penyembahan berhala, juga patung-patung yang disucikan oleh seluruh Bangsa Arab, cita-cita Rasulullah saw untuk memperbaiki keadaan mereka tentu bertambah sulit. Maka dalam menghadapi kondisi tersebut, tindakan yang paling bijaksana adalah dengan memulai dakwah secara sembunyi-sembunyi, agar penduduk Makkah tidak kaget karena harus menghadapi sesuatu yang menggusarkan mereka dengan tiba-tiba.
Rasulullah saw menampakkan Islam pada awal mulanya kepada orang yang paling dekat dengan beliau, anggota keluarga dan sahabat karib beliau. Mereka adalah orang yang sudah beliau kenal baik, dan mereka mengenal baik beliau, mereka yang diketahui mencintai kebaikan dan kebenaran, dan mereka juga mengenal kejujuran dan kelurusan beliau. Mereka yang diseru ini, langsung memenuhi seruan beliau, karena mereka sama sekali tidak menyangsikan keagungan diri beliau dan kejujuran kabar yang beliau sampaikan.
Mereka dikenal dengan As-Sabiqunal Awwalun (yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam), yaitu istri beliau, Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid, pembantu beliau, Zaid bin Haritsah, anak paman beliau, Ali bin Abu Thalib, dan sahabat karib beliau Abu Bakar Ash-Shiddiq. Mereka adalah orang-orang yang masuk Islam pada hari pertama dimulainya dakwah.
Abu Bakar sangat bersemangat dalam berdakwah kepada Islam, sehingga dia menyeru kepada orang-orang dari kaumnya yang dapat dipercayainya, dan ada beberapa orang yang masuk Islam, seperti Utsman bin Affan Al-Umawy, az-Zubair bin Al-Awwan Al-Asady, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Setelah melihat kejadian di sana-sini, ternyata dakwah Islam sudah di dengar orang-orang Quraisy pada tahapan ini, sekalipun masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan, namun mereka tidak peduli.Tapi, seiring waktu, ada pula perasaan khawatir yang mulai menghantui mereka karena pengaruh tindakan beliau, dan mereka mulai menaruh perhatian terhadap dakwah beliau.
Selama tiga tahun dakwah masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan.Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang Mukmin yang saling menguatkan hubungan persaudaraan dan saling membantu. Penyampaian dakwah terus dilakukan, hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah saw menampakkan dakwah kepada kaumnya, menjelaskan kebatilan mereka dan menyerang berhala-berhala sesembahan mereka.
2.1.2 Dakwah secara terang-terangan
Wahyu pertama yang turun dalam masalah ini adalah firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara ayat 214, “Dan, berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat.” Permulaan ayat Asy-Syu’ara yang memuat ayat ini menyebutkan kisah Musa as dari permulaan nubuwah hingga hijrah beliau bersama Bani Israel, dan tahapan-tahapan yang dilalui Musa as selama menyeru Fir’aun dan kaumnya kepada Allah SWT. Hal ini disampaikan agar Rasulullah saw dan para sahabatnya memperoleh sedikit gambaran mengenai hal-hal yang akan mereka hadapi ketika menampakkan dakwah.
Langkah pertama yang Rasulullah saw lakukan setelah turun ayat tersebut, ialah dengan mengundang Bani Hasyim. Mereka memenuhi undangan ini, sejumlah empat puluh lima orang dari Bani Al-Muththalib bin Abdi Manaf, dan terjadi dialog pembuka, yang diawali oleh Abu Lahab yang mewakili Bani Al-Muththalib bin Abdi Manaf dengan Rasulullah saw yang mulai menjelaskan mengenai surga dan neraka. Pada akhir dialog tersebut, mereka mengingkari segala yang disampaikan oleh Rasulullah saw, kecuali Abu Thalib, yang telah mendukung dan akan melindungi Rasulullah saw selama hidupnya.
Setelah Rasulullah saw yakin atas janji Abu Thalib untuk melindungi dalam menyampaikan wahyu dari Allah SWT, maka suatu hari beliau berdiri di atas Shafa, lalu berseru, “Wahai semua orang!”.Maka semua suku Quraisy berkumpul memenuhi seruan beliau, lalu beliau mengajak mereka kepada tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada hari kiamat.Fanatisme kekerabatan yang selama ini dipegang erat bangsa Arab menjadi mencair dalam kehangatan peringatan yang dating dari sisi Allah SWT ini.
Pada saat dakwah secara terang-terangan ini, Rasulullah saw banyak menghadapi rintangan, diantaranya seperti penghinaan, penyebaran anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran-ajaran beliau dan diri beliau, melawan Al-Qur’an dengan dongeng orang-orang dahulu dan menyibukkan manusia dengan dongeng-dongeng itu agar meninggalkan Al-Qur’an, juga menawarkan berbagai hal untuk mempertemukan Islam dan Jahiliyyah di tengah jalan (Al-Qalam:9).
Pada masa ini juga, seorang Hamzah bin Abdul Muththalib masuk Islam, beliau adalah seorang pemuda Quraisy yang terpandang dan menyadari harga dirinya, begitu marah saat Abu Jahal melewati Rasulullah saw di Bukit Shafa, lalu Abu Jahal mencaci maki dan melecehkan Rasulullah saw, namun Rasulullah saw hanya diam saja, dan pada saat bertemu Abu Jahal, Hamzah menyatakan bahwa dia tidak rela Abu Jahal bersikap seperti itu pada Rasulullah saw, dan menyatakan dukungannya terhadap Rasulullah saw. Selain Hamzah yang masuk Islam, juga seorang Umar bin Khattab, yang dikenal sebagai orang yang memiliki watak temperamental, masuk Islam, setelah mendengar adik dan iparnya membaca Al-Qur’an, dan dia pun bertemu langsung dengan Rasulullah saw untuk menyatakan ke-Islam-annya.
Walaupun Islam telah memiliki Hamzah dan Umar, namun, Abu Thalib masih meminta kepada anggota keluarganya yang lain untuk memberikan perlindungan kepada Rasulullah saw, karena Abu Thalib yakin bahwa orang-orang Musyrik masih memiliki beragam cara untuk merusak perlindungannya terhadap Rasulullah saw. Hanya saudaranya yang tidak bersedia bergabung, Abu Lahab, dia memisahkan diri dari mereka dan bergabung bersama orang-orang Quraisy lainnya.
2.1.3  Dakwah kepada berbagai Kabilah & Individu
Sejumlah kabilah yang mendapatkan penawaran dari Rasulullah saw, dan penolakan mereka, di antaranya:
1. Bani Kalb,
2. Bani Hanifah.
3. Bani Amir bin Sha’sha’ah

2.1.4 Dakwah dengan korespondensi ke sejumlah Raja & Amir
Pada awal bulan Muharram tahun 7 H, beberapa hari sebelum pergi ke Khaibar, Rasulullah saw mengutus para kurir untuk menemui beberapa raja, dengan membawa surat yang berisi seruan kepada Islam, yang disertai cincin stempel terbuat dari perak dengan cetakan yang berbunyi, “Muhammad Rasul Allah”.
Diantara sejumlah Raja & Amir tersebut adalah:
1.      Raja Habasyah, Najasyi. Surat yang sampai kepada beliau adalah surat yang dibawa Ja’far ketika dia hijrah ke Habasyah bersama rekan-rekannya semasa periode Makkah. Di akhir surat disebutkan orang-orang yang hijrah dengan bunyi, dengan bunyi : “Aku telah mengutus kepada kalian anak pamanku, Ja’far bersama beberapa orang Muslim. Jika dia telah datang, maka terimalah dia, dan janganlah berbuat sewenang-wenang kepadanya.” Setelah Amr bin Umayyah adh-Dhamry menyampaikan surat Nabi saw kepada Raja Najasyi, maka dia langsung memungut surat itu, dan meletakkannya di depan matanya. Dia turun dari kasurnya ke atas lantai, lalu masuk Islam di hadapan Ja’far bin Abu Thalib. Langsung saat itu juga Raja menulis balasan kepada Rasulullah saw.
2.      Raja Mesir, Muqauqis. Raja Mesir telah mengetahui adanya ajaran Rasulullah saw, setelah surat itu sampai kepadanya, dia meminta sekretaris untuk menuliskan surat balasan yang didiktekan olehnya, yang isi surat tersebut tidak ada pernyataan beliau masuk Islam, hanya saja dituliskan bahwa Raja Mesir mengirimkan dua gadis yang memiliki kedudukan terhormat di masyarakat Qibthi, beberapa lembar kain, dan seekor Baghal agar dapat dipergunakan oleh Rasulullah saw sebagai tunggangan. Salah seorang gadis tersebut adalah Mariyah, yang dinikahi oleh Rasulullah saw, dan dari rahimnya lahir Ibrahim, putra beliau.
Dan masih ada Raja Persia, Raja Romawi, Raja Uman, dan yang lainnya, dengan berbagai reaksi dan tindakan yang mendukung juga ada yang menolak.

2.1.5 Dakwah dengan menikahi janda ataupun tawanan perang.
Sejumlah pernikahan yang beliau lakukan, bukanlah hanya dorongan gejolak dalam diri manusia dan mencari kepuasan, tetapi ada berbagai tujuan yang hendak diraih melalui pernikahan tersebut.Beliau memutuskan untuk berbesan dengan Abu Bakar dan Umar, dengan menikahi Aisyah dan Hafshah. Juga menikahkan putri beliau, Fathimah dengan Ali bin Abu Thalib, Ruqayyah, dan disusul Ummu Kultsum dengan Utsman bin Affan, mengisyaratkan bahwa beliau ingin menjalin hubungan yang benar-benar erat dengan empat orang tersebut, yang dikenal paling banyak berkorban untuk kepentingan Islam pada masa-masa krisis.
Di antara tradisi bangsa Arab adalah menghormati hubungan per-besan-an. Keluarga besan menurut mereka merupakan salah satu pintu untuk menjalin kedekatan antara beberapa suku yang berbeda.Menurut anggapan mereka, mencela dan memusuhi besan merupakan aib yang dapat mencoreng muka. Maka dengan menikahi beberapa wanita yang menjadi Ummahatul-Mukminin, Rasulullah saw hendak mengenyahkan gambaran permusuhan beberapa kabilah terhadap Islam, dan memadamkan kemarahan mereka terhadap Islam.
Setelah Ummu Salamah dari Bani Makhzum, yang satu perkampungan dengan Abu Jahal dan Khalid bin Walid, dinikahi Rasulullah saw, membuat sikap Khalid bin Walid tidak segarang sikapnya sewaktu perang Uhud. Bahkan akhirnya dia masuk Islam tak lama setelah itu dengan penuh kesadaran dan ketaatan.Begitu pula Abu Sufyan yang tidak berani menghadapi beliau dengan permusuhan setelah beliau menikahi putrinya, Ummu Habibah.Begitu pula yang terjadi dengan Bani Al-Musthaliq dan Bani An-Nadhir, yang tidak lagi melancarkan permusuhan setelah beliau menikahi Juwairiyah dan Shafiyah.Bahkan Juwairiyah merupakan wanita yang paling banyak mendatangkan barakah bagi kaumnya. Setelah dia dinikahi Rasulullah saw, para sahabat membebaskan seratus keluarga dari kaumnya, karena itu para sahabat itu berkata, “Mereka adalah para besan Rasulullah saw.” Tentu saja hal ini sangat mengundang simpati manusia dan berkesan di dalam jiwa.
Para Ummahatul-Mukminin mempunyai keutamaan yang amat besar dalam mengajarkan berbagai kondisi kehidupan rumah tangga kepada manusia, terutama mereka yang memiliki umur yang relatif panjang, seperti Aisyah.Dia meriwayatkan sekian banyak perbuatan dan ucapan beliau.
Salah seorang tokoh masyarakat Quraisy yang selalu menghalangi gerakan dakwah Nabi Muhammad saw. adalah Abu Lahab. Ia mulai menghasut masyarakat Arab Quraisy supaya membenci Nabi Muhammad saw. dan Islam. Bahkan Abu Thalib, paman Nabi yang memelihara dan mengasuhnya sejak kecil juga dihasut untuk melarang Nabi Muhammad saw. agar tidak menyebarkan ajaran Islam. Ia mendapat ancaman dan dipaksa untuk memenuhi keinginan masyarakat Quraisy tersebut.
Pada suatu ketika, Abu Thalib membujuk Nabi Muhammad saw. agar bersedia menghentikan kegiatan dakwahnya karena banyak tokoh masyarakat kafir Quraisy yang mengancamnya bila ia tidak berhasil membujuk Nabi Muhammad saw. untuk menghentikan dakwahnya. Namun permohonan pamannya itu tidak dikabulkan, bahkan ia berkata tegas: “Wahai pamanku, demi Allah, sekiranya matahari diletakkan di sebelah kananku, dan bulan di sebelah kiriku supaya aku berhenti berdakwah, pasti aku tidak akan mau berhenti berdakwah sampai Allah memberiku kemenangan atau aku binasa dalam perjuangan.”
Orang-orang kafir Quraisy tidak berani berhadapan langsung dengan Nabi Muhammad saw. untuk memintanya agar meninggalkan kegiatan dakwah karena mereka masih memandang posisi sosial pamannya, yaitu Abu Thalib. Tetapi mereka berani mengambil tindakan terhadap keluarga dan para sahabat Nabi.
Melihat usaha pendekatan Abu Thalib gagal dan agama Islam terus memperoleh pengikut, Abu Jahal dan Abu Sufyan mendatangi Abu Thalib kembali sambil mengancam. Mereka berkata: “Hai Abu Thala, kamu harus mampu menjaga dirimu jangan membela Muhammad. Kalau hal itu dilakukan terus maka keluarga kita akan pecah.”Tetapi ancaman itu juga tidak berhasil. Hal itu disebabkan karena tekad kuat Nabi Muhammad saw. sudah bulat untuk terus melaksanakan dakwah Islam kepada masyarakat Mekkah meskipun ia harus bertaruh nyawa.
Gagal melakukan pendekatan melalui jalur kekeluargaan, akhirnya pemimpin masyarakat Quraisy lainnya menjumpai Abu Thalib untuk membujuknya agar bisa menghentikan dakwah kemenakannya itu.Kali ini bukan ancaman yang diberikan, melainkan tawaran.Ia menawarkan seorang pemuda tampan bernama Amrah Ibnu Walid yang usianya sebaya dengan Nabi Muhammad saw. Lalu mereka berkata: “Hai Abu Thalib, Muhammad saya tukarkan dengan pemuda ini. Peliharalah orang ini dan serahkan Muhammad kepada kami untuk kami bunuh.”
Mendengar ancaman dan tekanan itu, Abu Thalib menjawab dengan suara lantang: “Hai orang kasar, silakan dan berbuatlah sesukamu. Aku tidak takut!” Kemudian Abu Thalib mengundang keluarga Bani Hasyim untuk meminta bantuan dan menjaga Muhammad saw. dari ancaman dan penganiayaan kafir Quraisy.
Setelah gagal melakukan tekanan kepada Nabi Muhammad saw. dan Abu Thalib, pemimpin Quraisy mengutus Uthbah Ibnu Rabi’ah untuk membujuk Nabi Muhammad saw. agar menghentikan dakwahnya. Untuk itu, ia menawarkan beberapa pilihan kepada Nabi Muhammad saw. Lalu ia berkata: “Hai Muhammad, bila kamu menginginkan harta kekayaan, saya sanggup menyediakan untukmu. Bila kamu menginginkan pangkat yang tinggi, saya sanggup mengangkatmu menjadi raja, dan bila kamu menginginkan wanita cantik, saya sanggup mencarikannya untukmu.Tetapi dengan syarat kamu mau menghentikan kegiatan dakwahmu.”
Mendengar tawaran itu, Nabi Muhammad saw. menjawab dengan tegas melalui surah as-Sajadah ayat 1-37. Demi mendengar firman itu, Uthbah tertunduk malu dan hati kecilnya membenarkan ajaran Nabi Muhammad saw. Kemudian ia kembali ke kaumnya dan menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Kemudian ia menganjurkan kepada masyarakat Quraisy dan kawan-kawannya untuk menerima ajakan Muhammad saw.
Mereka yang tidak senang dengan ajakan Nabi Muhammad saw. terus berusaha mengganggu dan merintangi dakwah Nabi dengan berbagai cara, termasuk penyiksaan dan pembunuhan. Di antara sahabat Nabi Muhammad saw. yang mendapat siksaan dari kafir Quraisy adalah Bilal bin Rabah, Yasr, Amr bin Yasir, Sumaiyah (isteri Yasir), Khabbah bin Aris, Ummu Ubais, Zinnirah, Abu Fukaihah, Al-Nadyah, Amr bin Furairah, dan Hamamah. Mereka menerima siksaan di luar batas perikemanusiaan, misalnya dipukul, dicambuk, tidak diberi makan dan minum.Bilal dijemur di terik matahari dan ditindih batu besar.Isteri Yasir yang bernama Sumaiyah ditusuk dengan lembing sampai terpanggang.
Siksaan itu ternyata tidak hanya dialami oleh hamba sahaya dan orang-orang miskin, tetapi juga dialami oleh Abu Bakar ash-Shiddiq, Zubair bin Awwam. Namun siksaan yang dialami Abu Bakar ash-Shiddiq tidak berlangsung lama karena ia mendapat pertolongan dari sukunya yaitu Bani Taymi.
Hambatan, gangguan, dan ancaman terus berlangsung dilakukan masyarakat kafir Quraisy terhadap umat Islam hingga akhirnya umat Islam diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw. untuk hijrah ke Habsyi (Etheopia).
2.2 DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
Dikota mekkah telah kita ketahui bahwa bangsa quraisy dengan segala upaya akan melumpuhkan gerakan Muhammad Saw. Hal ini di buktikan dengan pemboikotan yang dilakukan mereka kepada Bani Hasyim dan Bani Mutahlib. Di antara pemboikotan tersebut adalah:
1.      Memutuskan hubungan perkawinan
2.      memutuskan hubungan jual beli
3.      memutuskan hubungan ziarah dan menziarah dan lain-lain
 Merasakan bahwa tidak lagi sesuai di jadikan pusat dakwah Islam beliau bersama zaid bin haritsah hijrah ke thaif untuk berdakwah ajaran itu ditolak dengan kasar. Nabi Saw. Di usir, di soraki dan dikejar-kejar sambil di lempari dengan batu.Walaupun terluka dan sakit, Beliau tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas.Meghadapi cobaan yang di hadapinya.
Saat mengahadapi ujian yang berat Nabi Saw bersama pengikutnya di perintahkan oleh Allah SWT untuk mengalami isra dan mi’raj ke baitul maqbis di palestina, kemudian naik kelangit hingga ke sidratul muntaha.Kejadian isra dan mi’raj terjadi pada malam 17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuh dalam waktu satu malam.
Hikmah Allah Swt. Dari peristiwa isra dan mi’raj antar lain sebagai berikut:
1.      Karunia dan keistimewaan ersendiri bagi Nabi saw.
2.      Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan beliau sebagai rasul
3.      Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri.
Berita ini menjadi olokan kaum Quraisy kepada Nabi saw. Mereka mengira Nabi saw telah gila. Orang pertama memperceyainya adalah Abu Bakar sehingga diberi gelar As Siddiq.
Hijrah Nabi Muhammad saw Ke Yatsrib (Madinah)
Faktor yang menorong hijrahnya Nabi saw
1.      Ada tanda-tanda baik pada perkembangan Islam di Yatsrib
2.      2.. Rencana pembunuhan Nabi saw:
Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw dan para pemuda qurasy terkacoh. Mereka mengejar dan menjelajahi seluruh kota untuk mencari Nabi saw tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut merah
Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepat hari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1 hijrah bertepatan 24 September 6 M, Nabi saw mengadakan shalat Jum'at yang pertama kali dalam sejarah Islam dan Beliau pun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan Anshar.
Penduduk kota Madinah terdiri dari 2 golongan yang berbeda jauh, yaitu:
1.      Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
2.      Golongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina)

Adapun substansi dan strategi dakah Rasulullah saw antara lain:
1.      Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajjirin dengan kaum Anshar
2.      Memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam
3.      Meletakkan dasar-daar politik, ekonomi dan social untk masyarakat Islam
         Tujuan hijrahnya Rasulullah SAW dan umat Islam dari Mekah (negeri kafir) ke Yastrib (negeri Islam) adalah:
                     Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman dan kekerasan kaum kafri Quraisy. Bahkan pada waktu Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya di Mekah untuk berhijrah ke Yastrib (Madinah), rumah beliau sudah dikepung oleh kaum Quraisy dengan maksud untuk membunuhnya.
                     Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah, sehingga dapat meningkatkan usaha-usahanya dalam berjihad di jalan Allah SWT, untuk menegakkan dan meninggikan agama-Nya (Islam)
    Artinya: “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.” (Q.S. An-Nahl, 16: 41-42)
       Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW, tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah.
     Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah, selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surat Makiyah dan Hadis periode Mekah, juga ajaran Islam yang terkandung dalm 25 surat Madaniyah dan hadis periode Madinah. Adapaun ajaran Islam periode Madinah, umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial kemasyarakatan.Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Ansar. Juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para penduduk di luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab dan tidak termasuk bangsa Arab.
     Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia, Allah SWT berfirman:
           Artinya: “Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat   bagi semesta alam.” (Q.S. Al-Anbiya’, 21: 107)Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa.Selain itu, Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani di Madinah.
       Mengenai dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di akhirat.
       Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hajj, 22:39 dan Al-Baqarah, 2:190, maka kemudian Rasulullah SAW dan para sahabatnya menusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi
                      Artinya: “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Q.S. Al-Hajj, 22:39)
         Artinya: “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al-Baqarah, 2:190)
   Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para pengikutnya itu tidaklah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan pernag, tetapi bertujuan untuk:
1.      Membela diri, kehormatan, dan harta.
2.      Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang hendak menganutnya.
3.      Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia dan Romawi.
           

BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Rasulullah saw menampakkan Islam pada awal mulanya kepada orang yang paling dekat dengan beliau, anggota keluarga dan sahabat karib beliau. Mereka adalah orang yang sudah beliau kenal baik, dan mereka mengenal baik beliau, mereka yang diketahui mencintai kebaikan dan kebenaran, dan mereka juga mengenal kejujuran dan kelurusan beliau. Mereka yang diseru ini, langsung memenuhi seruan beliau, karena mereka sama sekali tidak menyangsikan keagungan diri beliau dan kejujuran kabar yang beliau sampaikan.
Selama tiga tahun dakwah masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan.Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang Mukmin yang saling menguatkan hubungan persaudaraan dan saling membantu. Penyampaian dakwah terus dilakukan, hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah saw menampakkan dakwah kepada kaumnya, menjelaskan kebatilan mereka dan menyerang berhala-berhala sesembahan mereka.
Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk Islam dengan kemauan dan kesadarn sendiri. namun tidak sedikit pula orang-orang kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha menghalang-halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Isla dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutu mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Suntiah, ratu dan maslani.2010. sejarah peradaban islam. Bandung : CV. Insan Mandiri.
Chalil, moenawar.2001. kelengkapan tarikh Nabi Muhammad. Jakarta : Gema insani.
 Badri, yatim.2006. Sejarah peradaban islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada. Muthahari,murtadha.2006. sirah sang nabi jakarta : Al-Huda. Al-mubarakfury Rahman, 


Sabtu, 11 April 2015

Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang
Perpustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.

Jumat, 10 April 2015

Cerita rakyat Timun Emas

TIMUN EMAS

Dahulu di Jawa Tengah ada seorang janda yng sudah tua. Mbok Rondo namanya. Pekerjaannya hanya mencari kayu dihutan. Sudah lama sekali mbok Rondo ingin mempunyai seorang anak. Dia hanya seorang janda miskin, lagipula sudah tua, manabisa ia mendapatkan anak.
Pada suatu hari, sehabis mengumpulkan kayu dihutan, Mbok Rondo duduk beristirahat sambil mengeluh.”seandainya aku mempunyai anak, hidupku agak ringan sebab ada yang membantuku bekerja”. Tiba – tiba bumi bergetar, seperti ada gempa bumi. Didepan Mbok Rondo muncul raksasa yang bertubuh besar dan menyeramkan, Mbok Rondo takut melihatnya.” Hai Mbok Rondo, kamu menginginkan anak ya?aku bisa mengabulkan keinginanmu.” Kata raksasa itu dengan suara keras.”benarkah?”tanya Mbok Rondo, rasa takutnya mulai menghilang. Benar....tapi ada syaratnya. Kalau anakmu sudah berumur enam belas tahun, kau harus menyerahkannya kepadaku. Dia akan kujadikan santapanku” jawab raksasa itu. Karena begitu inginnya dia punya anak maka mbok rondo tidak berfikir panjang lagi. Yang penting segera punya anak.”baiklah aku tidak keberatan”jawab mbok Rondo.
Setelah itu, raksasa memberikan biji mentimun untuk ditanamnya, dua minggu kemudian tanaman itu sudah berbuah. Diantara buah mentimun yang tumbuh ada satu buah yang sangat besar, warnanya kekuningan dan berkilau seperti emas, mbok Rondo memetik buah besar itu dan membelahnya dengan hati – hati, ternyata ada seorang perempuan bayi yang sangat cantik, ia menamakan bayi tersebut timun emas.
Hari, bulan, dan tahun pun berganti. Timun Emas tumbuh menjadi seorang gadis jelita. Mbok Rondo sangat menyayanginya, pagi itu mereka berdua bersiap pergi ke hutan untuk mencari kayu. Tiba – tiba,,, bum,, bum,,, bumi bergetar lalu disusul suara tawa menggelegar. “ Wah celaka! Tiba – tiba mbo Rondo ingat akan janjinya. Cepat cepat ia menyuruh  timun emas bersembunyi dikolong tempat tidur. “ Hai mbok Rondo keluarlah! Aku datang untuk menagih janji.”kata raksasa itu.  Mbok Rondo keluar menemuinya “aku tahu kedatanganmu kemari untuk mengambil timun emas. Berilah aku waktu dua tahun lagi. Kalau timun emas aku berikan sekarang, tentu kurang lezat untuk disantap.”benar juga, baiklah aku akan kemari dua tahun lagi.
Mbok Rondo menghela nafas  lega, kemudian ia menghampiri anaknya yang masih bersembunyi dikolong tempat tidur.”anakku keluarlah! Raksasa itu sudah pergi.”kata mbok Rondo, “ aku tadi mendengar percakapan ibu dan raksasa itu, rupanya raksasa itu menginginkan aku.”kata timun emas. “Benar anakku” tapi ibu tak rela kalau kau menjadi santapannya” ujar mbok Rondo sambil memeluk Timun Emas. Air matanya berlinang dipipi.
Dua tahun kemudian, Timun Emas sudah dewasa. Wajahnya semakin cantik. Kulitnya kuning langsat. Tapi Mbok Rondo cemas bila mengingat janjinya. Suatu malam ketika mbok Rondo sedang tidur, ia mendengar suara gaib dalam mimpinya.” Hai Mbok Rondo kalau kau ingin anakmu selamat mintalah bantuan pada pertapa di bukit Gandul.
Esok harinya Mbok Rondo pergi ke bukit gandul, disana ia bertemu dengan seorang pertapa, ia memberikan empat bungkusan kecil yang isinya biji timun, jarum, garam dan terasi. Mbok Rondo menerimanya dengan rasa heran, sang pertapa menerangkan khasiat benda-benda itu. Sesampainya dirumah ia menceritakan perihal pemberian si pertapa tersebut pada timun emas.” Anakku mulai saat ini kau tidak perlu cemas. Kamu tidak perlu takut, sebab kamu sudah memiliki penangkalnya. Berdoalah supaya tuhan menyelamatkanmu,”kata Mbok Rondo.
Ketika Mbok Rondo sedang menjahit baju untuk Timun Emas, tiba – tiba bumi berguncang pertanda raksasa datang. Ho..ho...ho Mana timun emas?? Ayo serahkan dia padaku. Aku sangat lapar!  Baiklah akan kubawa dia keluar “ kata Mbok Rondo. Ia segera masuk ke rumah diambilnya bungkusan dari pertapa kemudian di berikan pada Timun Emas. Anakku bawalah bekal ini, pergilah lewat jalan belakang sebelum raksasa itu menangkapmu. Timun Emas segera berlari lewat pintu belakang. Mbok Rondo, mana Timun Emas? Suara raksasa itu terdengar tidak sabar. Maafkan aku raksasa Timun emas ternyata sudah pergi. Apa kau bilang? Geram raksasa itu.
Namun berkat kesaktiannya raksasa itu dappat melihat Timun Emas yang sedang melarikan diri, tanpa berkata – kata lagi, si raksasa langsung mengejar Timun Emas. “ walau lari ke ujung dunia, aku pasti akan mengejarmu! Teriak raksasa. Karena terus menerus berlari, Timun Emas mulai kelelahan. Dalam keadaan terdesak, Timun Emas teringat akan bungkusan pemberian sang pertapa. Cepat ia taburkan biji mentimun disekitarnya, sungguh ajaib. Mentimun itu langsung tumbuh dengan lebat, buahnya besar – besar, raksasa itu berhenti ketika melihat  buah mentimun dihadapannya dan dengan rakus ia segera melahap buah yang ada sampai tak satupun tersisa. Ha,,, ha,,, ha,,, buah mentimun ini dapat menambah tenaga kata si raksasa.
Setelah kenyang raksasa itu kembali mengejar Timun Emas, saat itu juga Timun Emas membuka bungkusan dan menaburkan jarum ke tanah. Sungguh ajaib! Jarum – jarum itu berubah menjadi hutan bambu yang lebat. Raksasa itu berusaha menembusnya, namun tubuh dan kakinya terasa sakit karena tergores dan tertusuk bambu yang patah. Ia pantang menyerah dan berhasil melewati hutan bambu itu, dan ia terus mengejar Timun Emas. “Hai Timun Emas, jangan harap kamu bisa lolos! Seru si raksasa sambil membungkuk untuk menangkap Timun Emas. Dengan sigap, Timun Emas melompat kesamping dan berkelit menghindar. “Oh hampir saja aku tertangkap” Timun Emas terengah – engah. Keringat mulai membasahi tubuhnya. Ia ingat pada bungkusan dari pertapa yang tinggal 2 itu isinya garam dan terasi.
Ia segera membuka tali pengikat bungkusan garam, Garam itu ditaburkan ke arah raksasa dan seketika itu berubah menjadi lautan. Raksasa itu sangat terkejut, karena tiba – tiba tubuhnya tercebur kedalam laut, tapi berkat kesaktiannya ia berhasil berenang ketepi dan kembali mengejar Timun Emas. Merasa dipermainkan, kemarahan raksasa itu semakin memuncak . “ bocah kurang ajar! Kalau tertangkap, akan ku telan kau bulat – bulat!. Timun Emas emas semakin khawatir karena raksasa itu berhasil melewati lautan yang sangat luas itu. Akan tetapi ia tidak putus asa, ia terus berlari meskipun sudah kelelahan, raksasa itu terus mengejar.
Timun Emas melemparkan isi bungkusan yang terakhir, Terasi itu langsung dilemparkan ke arah raksasa. Tiba – tiba saja terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, raksasa itu terkejut sekali, dalam sekejsp tubuhnys ditelan lautan lumpur. Dengan segala upaya, ia berusaha menyelamatkan diri. Ia meronta – ronta, tapi usahanya sia – sia, tubuhnya pelan – pelan tenggelam ke dasar.“ Timun Emas tolonglah aku!, aku akan berjanji tidak akanmemakanmu .” raksasa itu meminta belas kasihan. Tapi lumpur panas itu menelan tubuh tubuh si raksasa. Kini Timun Emas bisa bernafas lega karena selamat dari bahaya maut. Ia segera berjalan ke arah rumahnya. Di kejauhan nampak Mbok Rondo berlari ke arah  Timun Emas, kiranya wanita itu mengkhawatirkan keselamatan anaknya. Syukurlah anakku, ternyata Tuhan masih melindungimu. Kata Mbok Rondo setelah keduanya saling mendekat, mereka saling berpelukan.


Cerita Rakyat (Asal mula Gunung Tangkuban Perahu)

SANGKURIANG SAKTI


Prabu Galuga adalah seorang raja yang suka berburu. Biasanya ia ditemani seekor anjing istana jelmaan dewa. Pada suatu hari baginda berburu ke hutan dengan serombongan pengawal. Tapi hampir seharian ia tidak mendapat seekor binatang sekalipun, setiap kali membidikkan anak panahnya selalu meleset, sang prabu kesal sekali. Suatu ketika ia pergi ke semak belukar dan membuang air kecilnya, sehingga menggenang di cekungan tempurung kelapa. Dihutan itu ada seekor babi jelmaan bidadari yang bernama celeng wayungyang.
Suatu hari celeng wayungyang kehausan dan menjilati air seni prabu, dan atas kehendak dewata babi betina itu hamil. Sembilan kemudian babi itu melahirkan anka perempuan, kebetulan saat itu prabu sedang berburu ditempat yang sama. Ia merasa heran mendengar tangisan bayi dihutan, akhirnya ia menemukan bayi itu dan celeng wayungyang lari ketakutan.
Tujuh belas tahun kemudian bayi itu tumbuh menjadi dara yang cantik dan jelita yang bernama Nyi Dayang Sumbi. Kecantikannya sangat terkenal, namun setiap lamaran selalu ia tolak. Sehingga ia diasingkan ditepi hutan karena ia tak mau menikah, sehari – hari ia ditemani si tumang anjing jelmaan dewa. Pada suatu ketika ia sedang menenun, salah satu tongkatnya jatuh ke bawah dangau. Ia merasa malas untuk turun kebawah maka ia mengucapkan” siap yang mengambilkann tongkatku ia akan kujadikan suamiku” tiba tiba situmang ke ats membawakan tongkat. Akhirnya dayang sumbipun bersuamikan si tumang.
Akhirnya ia dikaruniai seorang anak laki – laki yang bernama sangkuriang, dimulai dari 7 tahun sangkuriang sudah pintar berburu, ia selalu di temani si tumang. Ia tidak mengetahui kalah si tumang adalah ayahnya. Pada suatu hari sangkuriang berburu ke hutan bersam situmang. Suatu ketika sangkuriang melihat babi hutan, namunketika anak panahnya mau dilepas babi itu menyelinap, akhirnya ia menyuruh si tumang untuk mengejarnya, namun si tumang malah diam. Kini sangkuriang membidikkan panah ke arah situmangtepat perutnya. Ia menyembelih anjing itu, dan mengambil bagian paling enaknya dan dibawa pulang. Lalu hasil bawaan sangkuriang di pasak oleh dayang sumbi. Setelah selesai makan dayang sumbi mencari situmang. Lalu sangkuriang menceritakan hal yang terjadi.  Dayang sumbi marah dan memukulkan benda – benda disekitarnya, sangkuriang berlari tak tentu arah ia bertekad untuk tidak kembali ke rumah. Ia mengembara tak tentu arah sampai akhirnya bertemu dengan pertapa sakti, ia diangkat sebagai murid terkasih, ia maewarisi semua ilmu pertapa tersebut.
Setelah selesai masa bergurunya ia pergi mengembara. Dalam pengembaraannya ia sering beradu kesaktian dengan para pendekar. Apabila ia kalah maka ia tak segan untuk berguru. Suatu ketika ia mengalahkan raja jin sehingga ia tunduk pada sangkuriang.
Ia terus mengembara dan bertemu dengan gadis  cantik. Keduanya berkenalan dan sama – sama jatuh cinta, pada suatu hari ketika sedang bercengkrama tiba – tiba si gadis terkejut dengan luka yang ada dikepalanya. Dayang sumbipun menanyakan sebab luka itu, lalu sangkuriang menceritakannya. Kalu begitu kau adalah sangkuriang anakku seendiri, tidak mungkin aku menikah dengan anakku sendiri, sangkuriang tak percaya dan terus mendesak agar sumbi mau menjadi istrinya. Dayang Sumbi minta dibuatkan telaga dan perahu dipuncak gunung dan harus selesai semalam, sangkuriang menyanggupi dengan bantuan para jin, Namun dayang sumbi membuat muslihat. Ia membunyikan lesung hingga ayam sama berkokok. Para penduduk pun bangun dan segera menumbuk padi, para jin pun menghentikan pekerjaannya dan sngkuriang marah, ia menendang perahu yang dibuatnya dan perahu itu berubah menjadi gunung yang sekarang disebut Gunung tangkuban perahu.
Sesudah itu ia mendekat ke arah dayang sumbi.” Aku tak peduli apapun yang terjadi kau harus menjadi milikku! ,,, sangkuriang sadarlah, kau adalah anakku, dayang sumbi lari ketakutan Tiba – tiba terdengar ledakan dahsyat, sanguriang menghampiri namun dayang sumbi lenyap tanpa bekas.

Konon nyi dayang sumbidiselamatkan oleh para dewa, bagaimapun para dewa tidak mengizinkan anak kandung mengawini ibunya sendiri. Ia dijadikan ratu makhluk halus pantai selatan yang biasa disebut nyi roro kidul.= 

Makalah teori psikologi perkembangan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Teori adalah pernyataan-pernyataan tentang sebuah konsep yang tersusun secara integratif yang berpungsi sebagai acuan saat harus menyebutkan atau mendeskripsikan, membuat prediksi dan menjelaskan sebuah fenomena atau perilaku yang muncul. Pertanyaannnya adalah mengapa kita membutuhkan teori ?