Jumat, 10 April 2015

Cerita rakyat Timun Emas

TIMUN EMAS

Dahulu di Jawa Tengah ada seorang janda yng sudah tua. Mbok Rondo namanya. Pekerjaannya hanya mencari kayu dihutan. Sudah lama sekali mbok Rondo ingin mempunyai seorang anak. Dia hanya seorang janda miskin, lagipula sudah tua, manabisa ia mendapatkan anak.
Pada suatu hari, sehabis mengumpulkan kayu dihutan, Mbok Rondo duduk beristirahat sambil mengeluh.”seandainya aku mempunyai anak, hidupku agak ringan sebab ada yang membantuku bekerja”. Tiba – tiba bumi bergetar, seperti ada gempa bumi. Didepan Mbok Rondo muncul raksasa yang bertubuh besar dan menyeramkan, Mbok Rondo takut melihatnya.” Hai Mbok Rondo, kamu menginginkan anak ya?aku bisa mengabulkan keinginanmu.” Kata raksasa itu dengan suara keras.”benarkah?”tanya Mbok Rondo, rasa takutnya mulai menghilang. Benar....tapi ada syaratnya. Kalau anakmu sudah berumur enam belas tahun, kau harus menyerahkannya kepadaku. Dia akan kujadikan santapanku” jawab raksasa itu. Karena begitu inginnya dia punya anak maka mbok rondo tidak berfikir panjang lagi. Yang penting segera punya anak.”baiklah aku tidak keberatan”jawab mbok Rondo.
Setelah itu, raksasa memberikan biji mentimun untuk ditanamnya, dua minggu kemudian tanaman itu sudah berbuah. Diantara buah mentimun yang tumbuh ada satu buah yang sangat besar, warnanya kekuningan dan berkilau seperti emas, mbok Rondo memetik buah besar itu dan membelahnya dengan hati – hati, ternyata ada seorang perempuan bayi yang sangat cantik, ia menamakan bayi tersebut timun emas.
Hari, bulan, dan tahun pun berganti. Timun Emas tumbuh menjadi seorang gadis jelita. Mbok Rondo sangat menyayanginya, pagi itu mereka berdua bersiap pergi ke hutan untuk mencari kayu. Tiba – tiba,,, bum,, bum,,, bumi bergetar lalu disusul suara tawa menggelegar. “ Wah celaka! Tiba – tiba mbo Rondo ingat akan janjinya. Cepat cepat ia menyuruh  timun emas bersembunyi dikolong tempat tidur. “ Hai mbok Rondo keluarlah! Aku datang untuk menagih janji.”kata raksasa itu.  Mbok Rondo keluar menemuinya “aku tahu kedatanganmu kemari untuk mengambil timun emas. Berilah aku waktu dua tahun lagi. Kalau timun emas aku berikan sekarang, tentu kurang lezat untuk disantap.”benar juga, baiklah aku akan kemari dua tahun lagi.
Mbok Rondo menghela nafas  lega, kemudian ia menghampiri anaknya yang masih bersembunyi dikolong tempat tidur.”anakku keluarlah! Raksasa itu sudah pergi.”kata mbok Rondo, “ aku tadi mendengar percakapan ibu dan raksasa itu, rupanya raksasa itu menginginkan aku.”kata timun emas. “Benar anakku” tapi ibu tak rela kalau kau menjadi santapannya” ujar mbok Rondo sambil memeluk Timun Emas. Air matanya berlinang dipipi.
Dua tahun kemudian, Timun Emas sudah dewasa. Wajahnya semakin cantik. Kulitnya kuning langsat. Tapi Mbok Rondo cemas bila mengingat janjinya. Suatu malam ketika mbok Rondo sedang tidur, ia mendengar suara gaib dalam mimpinya.” Hai Mbok Rondo kalau kau ingin anakmu selamat mintalah bantuan pada pertapa di bukit Gandul.
Esok harinya Mbok Rondo pergi ke bukit gandul, disana ia bertemu dengan seorang pertapa, ia memberikan empat bungkusan kecil yang isinya biji timun, jarum, garam dan terasi. Mbok Rondo menerimanya dengan rasa heran, sang pertapa menerangkan khasiat benda-benda itu. Sesampainya dirumah ia menceritakan perihal pemberian si pertapa tersebut pada timun emas.” Anakku mulai saat ini kau tidak perlu cemas. Kamu tidak perlu takut, sebab kamu sudah memiliki penangkalnya. Berdoalah supaya tuhan menyelamatkanmu,”kata Mbok Rondo.
Ketika Mbok Rondo sedang menjahit baju untuk Timun Emas, tiba – tiba bumi berguncang pertanda raksasa datang. Ho..ho...ho Mana timun emas?? Ayo serahkan dia padaku. Aku sangat lapar!  Baiklah akan kubawa dia keluar “ kata Mbok Rondo. Ia segera masuk ke rumah diambilnya bungkusan dari pertapa kemudian di berikan pada Timun Emas. Anakku bawalah bekal ini, pergilah lewat jalan belakang sebelum raksasa itu menangkapmu. Timun Emas segera berlari lewat pintu belakang. Mbok Rondo, mana Timun Emas? Suara raksasa itu terdengar tidak sabar. Maafkan aku raksasa Timun emas ternyata sudah pergi. Apa kau bilang? Geram raksasa itu.
Namun berkat kesaktiannya raksasa itu dappat melihat Timun Emas yang sedang melarikan diri, tanpa berkata – kata lagi, si raksasa langsung mengejar Timun Emas. “ walau lari ke ujung dunia, aku pasti akan mengejarmu! Teriak raksasa. Karena terus menerus berlari, Timun Emas mulai kelelahan. Dalam keadaan terdesak, Timun Emas teringat akan bungkusan pemberian sang pertapa. Cepat ia taburkan biji mentimun disekitarnya, sungguh ajaib. Mentimun itu langsung tumbuh dengan lebat, buahnya besar – besar, raksasa itu berhenti ketika melihat  buah mentimun dihadapannya dan dengan rakus ia segera melahap buah yang ada sampai tak satupun tersisa. Ha,,, ha,,, ha,,, buah mentimun ini dapat menambah tenaga kata si raksasa.
Setelah kenyang raksasa itu kembali mengejar Timun Emas, saat itu juga Timun Emas membuka bungkusan dan menaburkan jarum ke tanah. Sungguh ajaib! Jarum – jarum itu berubah menjadi hutan bambu yang lebat. Raksasa itu berusaha menembusnya, namun tubuh dan kakinya terasa sakit karena tergores dan tertusuk bambu yang patah. Ia pantang menyerah dan berhasil melewati hutan bambu itu, dan ia terus mengejar Timun Emas. “Hai Timun Emas, jangan harap kamu bisa lolos! Seru si raksasa sambil membungkuk untuk menangkap Timun Emas. Dengan sigap, Timun Emas melompat kesamping dan berkelit menghindar. “Oh hampir saja aku tertangkap” Timun Emas terengah – engah. Keringat mulai membasahi tubuhnya. Ia ingat pada bungkusan dari pertapa yang tinggal 2 itu isinya garam dan terasi.
Ia segera membuka tali pengikat bungkusan garam, Garam itu ditaburkan ke arah raksasa dan seketika itu berubah menjadi lautan. Raksasa itu sangat terkejut, karena tiba – tiba tubuhnya tercebur kedalam laut, tapi berkat kesaktiannya ia berhasil berenang ketepi dan kembali mengejar Timun Emas. Merasa dipermainkan, kemarahan raksasa itu semakin memuncak . “ bocah kurang ajar! Kalau tertangkap, akan ku telan kau bulat – bulat!. Timun Emas emas semakin khawatir karena raksasa itu berhasil melewati lautan yang sangat luas itu. Akan tetapi ia tidak putus asa, ia terus berlari meskipun sudah kelelahan, raksasa itu terus mengejar.
Timun Emas melemparkan isi bungkusan yang terakhir, Terasi itu langsung dilemparkan ke arah raksasa. Tiba – tiba saja terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, raksasa itu terkejut sekali, dalam sekejsp tubuhnys ditelan lautan lumpur. Dengan segala upaya, ia berusaha menyelamatkan diri. Ia meronta – ronta, tapi usahanya sia – sia, tubuhnya pelan – pelan tenggelam ke dasar.“ Timun Emas tolonglah aku!, aku akan berjanji tidak akanmemakanmu .” raksasa itu meminta belas kasihan. Tapi lumpur panas itu menelan tubuh tubuh si raksasa. Kini Timun Emas bisa bernafas lega karena selamat dari bahaya maut. Ia segera berjalan ke arah rumahnya. Di kejauhan nampak Mbok Rondo berlari ke arah  Timun Emas, kiranya wanita itu mengkhawatirkan keselamatan anaknya. Syukurlah anakku, ternyata Tuhan masih melindungimu. Kata Mbok Rondo setelah keduanya saling mendekat, mereka saling berpelukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar