Senin, 27 Mei 2013

Menunggu.......



Sepetak langit mengintip di antara genting atap rumah yang sesak. Dari halaman, hanya satu atau dua bentuk bintang yang akan tampak saat seseorang memandang ke atas. Di atas sana hanya langit membayangi, dan sepetak langit tak pernah menjadi istimewa. Namun, seorang gadis dan temannya sedang memandang bentangan langit yang lebih lebar memayungi pulau garam. Di langit barat, bulan penuh menggantung, menyinarkan sisa-sisa cahayanya yang semalam. Tiba-tiba datang seorang lelaki membawa petasan,”nih katanya kamu mau petasan”, ujar Rifki.

Aqila pun merasa kaget, dia merasa heran melihat rifki ada dihadapannya, dan dia membawa petasan. Padahal tadi Qila hanya becanda lewat komentar di facebooknya yang meminta petasan.
“ciee- ciee” ujar tika. Ada penggemar baru nih.
Ikh tika apaan sih, sambil tersipu malu. Ya udah tika aku mau pulang akh, Rifki sama kamu saja.
Keesokannya, tika dan Qila pun bertemu.”kamu sebenarnya suka  sama siapa sih?, Rifki atau Irfan sih”. Emang kenapa gitu tik? “jawab Qila”.
“Enggak, malam Rifki nanyain kamu la”, dia ingin serius sama kamu.
Qila tidak menyangka orang yang memang baru – baru ini dia dekat lewat facebook dan Rifki pun tidak mengetahui nomor HP nya Qila, tiba – tiba bicara kepada temannya sekaligus teman Rifki yaitu Tika. “waduh tik, no koment akh” ujar qila.
“Lalu, kamu sama Irfan gimana qil?”, “aku juga bingung tik, aku belum tahu perasaan dia ke aku seperti apa, tapi kita emang dekat,tapi sampai saat inipun dia tidak pernah mengungkapkan perasaan apa-apa”, jawab Qila.
Semakin hari, Rifki semakin perhatian kepada Qila. Namun, di satu sisi hanya Irfanlah yang mampu meluluhkan hatinya setelah sekian lama dia putus dari pacarnya.
Irfan merupakan orang yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah Qila, namun dia mengenal dekat irfan lewat facebook, dan entah kenapa Qila selalu merasa senang saat dia mendapat sms atau telepon atau chat dengan Irfan, hal inilah yang membuatnya bimbang. Rifki yang selalu siap siaga untuk Qilapun tidak diliriknya, karena dia yakin sang pujaan hatinya pasti akan segera menyatakan cintanya.
Irfan pun juga tak kalah dengan memberikan perhatian lebih kepadanya. Qila merupakan gadis 17 tahun yang berkulit putih, tinggi dan berperawakan kurus dan berwajah cantik.
“Qil, kamu mau ngasih judul gak hubungan kita ini”? ujar Irfan. Kita kan sudah lama dekat, ataukah kamu hanya ingin hubungan kita ini polos saja tanpa ada judul yang jelas?. “saya kira kau tak akan menghiraukan hubungan kita ini yang berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas, saya sudah tentu ingin hubungan kita ini diberi judul seindah-indahnya” ujar qila sambil tersenyum.Irfanpun hanya membalas dengan tersenyum, “kalau gitu kita sekarang dah jadi pasangan kekasih” ujar irfan. Qila hanya mengangguk dan tersipu malu.  “akhirnya hubungan ini jelas juga”ujar qila dalam hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar